Kamis, 31 Mei 2012

Mantan Pemain Serahkan Petisi buat PBSI

Mantan atlet bulu tangkis yang tergabung dalam Gerakan Moral Mantan Atlet Bulu Tangkis Nasional Lintas Generasi menyerahkan petisi kepada Pengurus Besar Persatuan  Bulu Tangkis Seluruh Indonesia  di Cipayung, Jakarta, Kamis.
  
Gerakan mantan atlet yang diwakili oleh Djoko Suprianto, Ivana Lie, dan Imelda Wiguna itu datang pada pukul 10.00 WIB dan disambut oleh Wakil Ketua Umum II Pengurus Besar Persatuan  Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) I Gusti Made Oka. Djoko Suprianto secara simbolis menyerahkan petisi tersebut kepada I Gusti Made Oka.
  
"Senin lalu, kan, sudah dibacakan isi petisi tersebut dan sudah ada publikasi juga oleh media. Nah, untuk lebih etis hari ini kami menyerahkan petisi tersebut langsung kepada PBSI," ujar Djoko Suprianto seusai penyerahan petisi.
  
Djoko mengatakan, ia bersama mantan atlet lainnya berharap adanya dialog secepatnya antara mereka dan pihak PBSI. "Stressing kami adalah secepatnya ada dialog. Kami tidak hanya ingin memberikan kritik, tetapi juga jalan," katanya.
  
Sementara itu dari pihak PBSI sendiri menyambut positif dengan adanya petisi tersebut. PB PBSI berjanji akan segera mengadakan dialog dengan para mantan atlet itu.
  
"Kami sudah dengar, baca, dan lihat di media tentang petisi tersebut. Menurut kami itu sangat positif. Kami akan membicarakan hal ini dulu di internal kami terkait Thomas-Uber di China lalu, setelah itu kami akan berdialog dengan rekan-rekan mantan atlet," ujar Oka.
  
Pada Senin (28/5/2012), mantan-mantan atlet yang menamakan diri  Gerakan Moral Mantan Atlet Bulu Tangkis Nasional Lintas Generasi menyatakan keprihatinan mereka atas kegagalan tim Thomas-Uber di Wuhan, China.
  
Mereka membuat petisi yang terdiri dari tujuh poin:
1. Menuntut PB PBSI bertanggung jawab atas kegagalan tim Thomas-Uber dengan mengevaluasi secara serius dan menyeluruh penyebab kegagalan tersebut.
2. Mengatasi masalah tumpang tindih (overlapping) kewenangan kebijakan PB PBSI.
3. Mengembalikan kewenangan setiap bidang sesuai tugas pokok dan fungsinya, dan fokus pada persiapan atlet untuk Olimpiade London.  
4. Meninjau ulang keberadaan pelatih asing di Pelatnas.
5. Mengimbau pengurus PB PBSI provinsi mencari figur ketua umum yang dapat menjawab tantangan dan melakukan terobosan yang kreatif.
6. Mengimbau Dewan Pengawas lebih aktif menjalankan tugasnya dan berperan aktif mengkritisi kinerja PBSI Pusat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar